Kematian merupakan akhir kehidupan didunia bagi setiap makhluk yang bernyawa, setiap orang harus melewati saat-saat kematian dan tidak ada jalan untuk melarikan diri. Sungguh saat kematian itu sangat berat.
Dalam kitab ar-Ri'ayah, al-Muhasibi menjelaskan bahwa Allah swt. Pernah berfirman kepada nabi Ibrahim as.
"Wahai nabi yang aku kasihi, apa pendapatmu tentang kematian ?"
"Seperti tusuk daging yang sulit dicabut, di tusukan dalam bulu domba basah, lalu ditarik." Jawab nabi Ibrahim
begitu pula dengan nabi Musa as, saat ruhnya akan dicabut Allah berfirman kepadanya.
"Apa pendapatmu tentang kematian"
"Diriku seperti burung pipit yang hidup ketika terjatuh dalam penggorengan, tidak dapat mati agar bisa beristirahat dat tidak pula selamat agar bisa terabang." Jawab nabi musa
Dalam riwayat lain juga menjelaskan bahwa kematian lebih sakit dari pada di sabet dengan pedang. Abu Na'im dan al-Hafizh meriwayatkan sebuah hadis dalam kitab Hilaya dari Watsilah bin al-Asqa' bahwa Rasulullah saw. Pernah bersabda,
"Demi dzat yang memegang kendali nyawaku, rasa sakit yang di tusukan malaikat kematian itu lebih perih dari pada seribu kali sabetan pedang."
----------------------------------------------
Malaikat maut
Malaikat maut akan mendatangi kita dalam sosok yang berbeda-beda antara orang yang satu dengan orang yang lain, itu tergantung dengan amalan yang telah kita buat semasa hidup di dunia. Ibnu abbas r.a pernah meriwayatkan, bahwa nabi Ibrahim , khalilullah telah meminta malaikat maut untuk memperlihatkan caranya mencabut nyawa seorang yang beriman. Sang malaikat berkata, "Palingkan wajahmu" Ibrahim memalingkan wajahnya. Nabi Ibrahim kembali menengok dan melihat malaikat maut dalam sosok seorang anak muda yang tampan, pakaiannya bersih, baunya wangi, dan kulitnya halus, lalu ia berkata, "Wallahi, seandainya seorang yang beriman tidak melihat satu kebahagian selain wajahmu, pasti hal itu sudah cukup baginya." Sang malaikat kemudian berkata, " Palingkan wajahmu lagi". Ibrahim lalu memalingkan wajahnya, lalu kembali menengok. Ternyata malaikat maut berubah menjadi seseorang yang berkulit hitam, kedua kakinya dibumi dan kepalanya dilangit, seperti sosok yang paling jelek yang pernah engkau lihat. Setiap bulu kulitnya menyimpan api yang menyala-nyala, Ibrahim lalu berkata. "Wallahi, seandainya orang kafir tidak melihat sesuatu yang menakutkan selain sosok mu ini, maka sudah cukup hal itu."